Senin, 24 Desember 2012

Breakfast and Tea Time with Gajah

Belum pernah kannn ngerasain jamuan minum teh dan having breakfast bareng gajah? Sama...saya juga belum pernah sik...tapiii...saya punya pernak pernik tea set dan breakfast set bergambar gajah, yang kalau dipake, ya anggep aja lagi bersama gajah...hehehe. Eh, tapi karena ini bagian dari koleksi, ya jelas-jelas banget dilarang keras dipake, mereka hanya boleh jadi pajangan dan barang koleksi, hanya boleh dipandangi. Yupe, koleksi saya juga termasuk peralatan makan, baik yang satuan, maupun yang sudah jadi 1 set, seperti tea set dan breakfast set. Hampir semuanya terbuat dari beling, sehingga saya sangat hati-hati menjaga gajah-gajah saya yang ini.
Di antara koleksi yang jenis ini, ada 1 item yang diperolehnya dengan perjuangan berat J (baca session : Never Give Up for Gadjah). Sebagian lagi sik nyaris tanpa perjuangan. Artinya memang diniatin banget untuk beli, jadi begitu liat barangnya langsung beli tanpa ba bi bu. Ada 1 sik yang dikasih dari seseorang yang istimewa...uhuy...di hari ulang tahun saya yang ke-sekian...and pas kebetulan suatu kali saya liat di toko, ternyata harganya cukup mengejutkan...wow deh pokoknya (thanks yaaaa...).
Peralatan makan dan tea set ini dikemas dalam packing yang lucu-lucu, yang hampir semuanya bergambar gadjah. Ada yang sudah dipacking dalam kardus lucu dan juga kaleng imut-imut. Semuanya saya letakkan dalam satu kandang yang sama, yang sebentar lagi mungkin sudah gak mencukupi jika ada penambahan anggota baru...

My Precious...

Di antara sekian banyak koleksi gajah saya, tetep ada yang jadi favorit and mostly liked...tanpa bermaksud menganaktirikan yang lain J Gajah-gajah yang saya suka ini di mata saya adalah yang paling lucu, paling kyut, paling gemesin, dan paling takut kalo sampe lenyap...hehehe.

History khusus dari mereka sik gak ada, tapi karena bentuknya yang lutu-lutu itu, bikin saya jadi sukaaa banget. Begitu sukanya saya pada mereka, hampir tiap hari saya pandangi keberadaan mereka, walau hanya sejenak. Mereka inilah yang suka bikin semangat saya up lagi jika kebetulan lagi down karena sesuatu, seolah-olah mereka adalah spirit yang bisa menyemangati jiwa...haiyah...mulai lebay...Eniwei...bukan tidak menyayangi yang lainnya, tapi mereka inilah my precious...

Jumat, 16 November 2012

Tik tok...tik tok...and the Clock is Ticking....

Jam dinding pun berdetak. Tapi yang ini jam dinding yang gak biasa dongggg... hehehe, ya pastinya gak jauh-jauh dari gajah donggg. Dari jaman saya mengkoleksi gajah, ada barang yang saya idamkan, yaitu jam dinding gajah, entah yang hanya bergambar gajah atau yang berbentuk gajah. Sampai 10 tahun menjadi kolektor, belum juga bertemu jodoh dengan si jam dinding. Ada sikkk jam gajah yang sudah saya punya. Tapi itu jam meja. Meskipun lucu-lucu juga, tapi rasanya belum komplet kalau belum punya jam dinding.

Sekitar 2 tahun lalu, dalam pertemuan yang gak disengaja (karena kebetulan pas lagi ke sebuah toko perlengkapan RT yang barang-barangnya dijual dengan harga selangit, meskipun made in China), saya melihat jam dinding ini mejeng dengan manisnya di salah satu dinding rak toko. Mata langsung gak bisa terpejam ngeliatnya. Lebih gak bisa terpejam lagi lihat harganya. Juaraaaa dehhh....seyemmm...!!! Saking excitingnya ngeliat barang itu sekaligus takjub dengan harganya, saya sampai bingung, beli enggak yaaa...walhasil cuma bolak balik aja di depan rak itu. Setelah pikir ulang berkali-kali...saya bulatkanlah tekad untuk maju...udah telanjur basah juga jadi kolektor...jangan nanggung deh...maka keluarlah kocek yang lumayannn banget demi sebuah jam dinding bergambar gajah itu. 

Masih soal jam dinding, kalau yang 1 ini lain lagi ceritanya. Ditemukan juga dengan tidak sengaja, pas lagi gak niat hunting gajah juga. Waktu itu lagi jalan aja di sebuah mal. Pas ada toko interior rumah, mata secara gak sengaja melihat dirinya, si jam dinding merah ini. Langsung dong, masuk ke dalam, iseng-iseng tanya berapa harganya. Ternyata, si jam udah rusak mesinnya. Jadi, dijual dengan harga miring. Ketika dengan semangat saya bilang saya mau barang itu, penjaga tokonya bingung. Lah wong udah rusak kok masih mau ya... J No problemo, yang rusak kan mesinnya, toh gajahnya masih keliatan utuh di situ. Ya sudah, terjadilah transaksi itu dan pulanglah saya dengan membawa jam dinding baru ke rumah, menemani si putih di atas.

Let’s Walk with Me...

Rasanya belum lengkap kalau koleksi gajah saya yang 1 ini gak ikut diceritain di sini. Itemnya emang belum banyak karena gak gampang nyarinya. Awalnya sik, karena ada yang ngasih 1 pasang sandal gajah. Selanjutnya, udah bisa ditebak donggg...ketagihan. Perburuan pun dimulai, tapi ya hasilnya gak banyak nemuin barang ini. Jarang juga yang jual. Tapi lumayan, meskipun gak banyak, 2 di antaranya adalah sandal dibeli di S’pore dan oleh-oleh teman dari Bangkok. Jauh juga kan si sandal gajah melangkah... Tapi, sejujurnya sikkk...sandal gajah ini gak pernah jauh kemana-mana, hanya sebatas lemari di kamar aja, karena emang gak rela banget kalau dipakai untuk jalan-jalan...

Gajah Alih Kepemilikan

Bukan cuma saham di perusahaan yang bisa alih kepemillikan. Gajah pun gak bisa. Ini true story lhooo....yang saya alami sendiri. Jadi, adalah salah 1 direktur di perusahaan saya bekerja yang akan mengundurkan diri dari perusahaan. Di lemari depan ruangan beliau, tepatnya di depan sekretarisnya duduk, berderetlah itu yang namanya pajangan gajah-gajah kayu di atas lemari pembatas. Pajangan kayu ini gak biasa, karena gajahnya unik-unik, ada yang berderetan dari kecil ke besar, ada yang melingkar, ada yang berderet ke atas. Semuanya terbuat dari kayu. Sekilas sikkk, buat orang yang biasa aja sama si gajah, pasti akan komen, ah B aja. Tapi pastinya gak B aja dong buat saya. Gajah-gajah unik itu udah saya incer sejak saya bergabung di lantai yang sama dengan beliau (hihihi, buka rahasia deh). Si mbak sekre yang tau saya penggemar berat gajah sampai hafal setiap kali saya lewat depan mejanya dia pasti akan komen, pasti nunggu lungsurannya dehhh....hehehe, tau aja deh kamu mbak J
And beneran, ketika si bapak resign dari company, saya pun dianugerahi gajah-gajah unik itu. Mungkin si bapak gak tega ya liat muka memelas saya yang tiap hari ngiler liat si gajah. Dan saya pun dapat lungsuran 4 macam gajah dari kayu itu, yang ternyata semuanya bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari India dan Birma. Wiiihhhh...canggih sekali gajah saya itu, dari negara yang jauh. Dan sejak saat itu para gajah unik itu pun beralih kepemilikan, dari direktur ke employee...(tinggal jabatannya aja yang belum beralih nih pak...hihihihi)
*thank you pak Rudi for the gadjah...

Jumat, 26 Oktober 2012

Gajah dari Medan Perang

Ehhhh serius lho...ini bukan cuma judul aja, tapi cerita betulan, yang terjadi pada gajah saya. Kejadiannya sekitar 2002 atau 2003 lalu, ketika saya masih jadi jurnalis di salah satu media di Jakarta. Sahabat saya sekantor kebetulan dapat tugas untuk meliput perang di Afganishtan, yang ketika itu lagi heboh-hebohnya perang. Bukannya ngirim doa untuk dirinya yang pergi  ke negara konflik, eh saya malah sempet-sempetnya nitip oleh-oleh gajah dari sana...(peace ya bro...!) . Kapan lagi kannn ada temen yang bisa ke sana. Dia mengiyakan, tapi gak menjanjikan. Bisa balik selamat aja, gue udah syukur banget, Din. Katanya waktu itu. Siap komandan...!!!
Beberapa hari dia di sana, yang terdengar hanya kabar bahwa dirinya baik-baik saja, gak ada update soal penemuan gajah...hahaha, teganya daku ya bro...!! Tapi saya senang dia baik-baik aja. Keinginan dapat oleh-oleh gajah pun terlupakan begitu denger ceritanya di sana melalui telepon, bahwa perangnya mengerikan. Yang penting dirimu pulang dengan selamat mas bro. Alhamdulillah, dia kembali dengan selamat, tanpa kurang apapun, selain tambah hitam, dan sedikit brewokan...(tapi gak ngurangin gantengnya kamu kok...xixixixi). Dan surprisingly...dia bawakan saya oleh-oleh gajah. Beneran...!! Juara memang kamu. Katanya, gajah ini ditemukan di salah satu pasar di sana, dijual di kaki lima gitu. Jadi ditemukannya gak disengaja. Pas dia pun lagi mencari bahan untuk peliputan.  

gajah from Afganishtan
Inilah gajah yang dibawa dari Afganishtan, ditemukan di tengah-tengah perang, di antara desingan peluru dan meriam. Inilah gajah paling bersejarah di antara koleksi gajah saya. Dia sempet bilang, sorry Din, dapatnya cuma ini. Aihhh bro...kalau ini namanya bukan ‘cuma’...tapi sesuatu banget...luar biasa...really appreciated your best effort...

*seneng kamu bisa balik dengan selamat my dear Q...and thanks a bunch for the gajah

Kejarlah Daku kau Kutangkap

Kalau ada istilah ‘kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina’ ini berlaku juga dengan gajah. Bedanya, gajah yang ini dikejar bukan di negeri Cina, tapi di Jepang. Adalah adik teman dekat yang lagi liburan di Jepang sekeluarga. Seperti biasa, gak ada barang lain yang saya pengen selain gajah pastinya J Temen saya menitipkan itu ke keponakannya. Titahnya adalah, temukan gajah (apapun bentuknya) di sana. Sang ponakan pun menerima titah itu dengan senang hati.
Sesampainya di sana, dari mulai datang di Tokyo, sang ponakan sudah mulai hunting. Di setiap tempat souvenir, toko, pasar, supermarket dan sudut-sudut tempat lainnya, dia gak pernah absen hunting gajah. Gak ketemu. Pindahlah ke kota lainnya di sana. Kobe, Osaka, Kyoto, dan tempat lainnya (lupa dimana aja), lagi-lagi dia tetap menjalankan tugasnya sebagai gajah hunter...hihihi...hasilnya tetep, nihil. Lucunya, udah kayak detektif aja, dia kerap melaporkan hasil perburuannya ke sang tante melalui SMS. Sampai di kota terakhir yang mereka kunjungi, kembali sang ponakan yang baik hati itu, mencarikan lagi gajah demi temen sang tante. Tapi tetep gak ketemu. Dia bilang di Jepang yang ada kucing, si Hello Kitty itu ada dimana-mana. Ihhhh saya sampai gemes, masak sikkk tak ada 1 bentuk gajah pun di sana. Dasar orang Jepang, pilih kasih sama gajah JJ
Nah, karena merasa bersalah gak ketemu gajah, setibanya di Qatar, tempat tinggal sang ponakan, dia tetep mencarikan saya gajah.  Ajaibnya, di kota yang mayoritas minyak itu, malah ditemukan pernik pernik gajah. Ajaibnya lagi, ketemunya juga di pasar. Bukan di toko souvenir. Wah...orang Qatar lebih suka gajah daripada orang Jepang nih. Sang ponakan seneng banget bisa nemuin gajah untuk saya. Mission accomplished, katanya. Saya pun bersukacita banget. Sekarang, si gajah udah di tangan saya dan udah masuk ke dalam kandang gajah bersamaan dengan gajah-gajah dari berbagai negara yang ada di kamar saya.
*ma kasih banget ya Dasa, untuk perburuannya...love you...
gajah from Qatar

Minggu, 21 Oktober 2012

Never Give up For Gadjah

Dari semua koleksi gajah yang saya punya, ada 1 yang dicarinya dengan penuh perjuangan, keringat dan usaha. Gimana enggak, pertama kali ngeliat udah jatuh cinta, tapi sayang, waktu itu masih pake kebanyakan mikir.

Akhirnya, pas mutusin ok deh mau dibeli aja, balik lagi ke Metro di PIM, barangnya udah lenyap. Habis bis. Gak ada stok tersisa. Hiks...hiks...yang ada cuma nyesel aja jadinya, kenapa waktu itu gak langsung dibeli siyyyy...

Tapi gak nyerah gitu aja donggg....dari Metro lari ke Sogo, kan barang-barangnya banyak yang serupa tuh. Sampe Sogo yang ada cuma kecewa lagi. Stoknya udah gak ada juga. Huaaa...

Hari itu nihil, gak dapat apa-apa. Tapi never give up for gadjah...hehehe...itu prinsip saya kalau untuk gajah. Untuk yang lainnya...yaaaa tergantung...hehehehe...

Suatu hari, ketika gak sengaja ke PS, saya iseng ke Sogo (karena pesimis di Metro masih ada), kali-kali aja di Sogo masih tersedia. Dan ternyata...di sana...habis juga...hadeuh...mulai rada-rada nyerah nih....emang gak jodoh deh saya sama si gajah 1 ini. Akhirnya, dengan agak lunglai jalan lagi ke Metro. Cari sana cari sini. Sejauh mata memandang gak terlihat ada si gajah. Sampai nyari ke kolong rak, siapa tahu dia nyelip. And then...bener kannn...dia ada, di tumpukan, bersama kelompok gajah lainnya yang sudah dianggap stok lawas. Haiyah...gak ada istilah lawas deh buat saya. Langsung, saat itu juga, bungkussss...pajang di rumah...and inilah si gajah kaleng (di pojokan kanan atas), yang isinya 1 set breakfast plate dan cangkir. Demi kamu, aku sampai berkeliling ke beberapa tempat lhooo...

Mejeng di Republika

Suatu kali ada reporter yang SMS ke saya, mbak  saya mau wawancara soal koleksi gajah-nya, mau atau tidak?? Huaaaa...udah pasti dong jawabnya, mau bangettt...apalagi kalau temanya si gadjah, langsung cemungudh 45 deh...hajarrrr...sapa takut....:)

Tapi, sebelumnya saya remind lagi ke mbak reporter, eh saya tuh udah pernah dimuat di Republika juga lho, beberapa tahun lalu, is it ok? Saya sendiri sik, hayo hayo aja, mau 10x dimuat juga gak nolak deh...hihihii...maunya...

Akhirnya, si mbak reporter, Vita namanya, tetap ok mewawancarai saya soal koleksi saya ini. Vita sendiri mengaku juga suka gajah (binatangnya) bahkan punya blog yang isinya tentang segala hal yang terkait gajah. Sori Vit, aku lupa nama blog-mu...maafkan...maafkan...

Setelah wawancara dan sesi foto, akhirnya jadilah saya dan 'anak-anak' saya itu muncul di Republika, Juni tahun lalu, yang ada di foto ini. Sementara, pemunculan sebelumnya belum sempet jadi foto tapi udah keburu mejeng di salah satu kamar di rumah. Nanti yah, nyusul...

Sabtu, 13 Oktober 2012

Happy Family

Hellowww...we are a happy family...hopefully you like us...

Its' a Wrap...!!!

Mulanya sikkk...gak sampe kepikiran kalau kertas kado bergambar gajah lucu juga untuk jadi koleksi...ternyataaaa...dari 1 kertas...merambah jadi 2,3,4...lalu terus...terus...terus...gak mau berhenti deh... :)

Setiap pergi ke toko buku, or stationery manapun mata gak pernah berhenti jelalatan hunting si kertas kado...kali-2 aja nemu yang lucu and belum jadi koleksi...

Wrapped me...
Dimanapun, asal liat yang gajah...bungkusss...tapiiii jangan coba-coba jadikan saya pembungkus yaaa...gak relaaaa...biarkan si kertas tersimpan manis di pojokan kamar di dalam keranjang...(yang juga bergambar gajah, pastinyaaa...)

My Name is Elmer

Heyyy...let me introduce myself...
My name is Elmer...I'm a bit different than the other elephants...
I'm not grey but brightly-coloured patchwork.
My delightful stories are a celebration of individuality and the power of laughter.
Nice to know you buddy...^_^


my little family


Kamis, 16 Agustus 2012

Games Maksa ‘Susu Gajah Mimi’

Dalam sebuah acara sosial di perusahaan tempat saya bekerja, ada games yang diikuti anak-anak panti asuhan. Caranya, mereka harus menemukan sebuah produk di dalam supermarket tempat mereka bermain dan belanja. Nah, berhubung saya salah satu panitianya, sayalah yang kebagian mencarikan produk apa yang nantinya harus ditemukan oleh anak-anak itu. Cek sana...cek sini....jreng...jreng....ketemulah 1 produk yang menurut kacamata saya siyyyy, sangat ok banget (buat saya, tapinyaaa). Produk itu adalah produk susu cair, dengan kemasan bergambar gajah.  Nama produknya susu Mimi.
Nah, saat main, saya kasih clue ke mereka, ‘coba adik-adik cari sebuah produk minuman yang terbuat dari sapi dan ada gambar gajah di kemasannya’. Mulailah anak-anak itu bergerilya mencari produk yang saya maksud. Ketemu sikkkk produknya, tapiiii....ternyata yang ditemukan mereka beda dengan yang saya maksud. Ada juga produk susu (bubuk, tapinya) dengan gambar gajah di kemasannya. Walahhh...si animal cute kesayangan saya ini ternyata laku juga dimana-mana... J Akhirnya, supaya mereka gak ‘tersesat’, terpaksa deh saya kasih petunjuk lagi bahwa yang mereka cari masih belum tepat. Dan akhirnya sik, hampir semua peserta berhasil menemukan si Mimi.
Selesai games, semua orang berkomentar sama, ‘wahhh...gini nih kalau panitianya si gacil, pasti cari produk gak jauh-jauh dari gajah. Untung bukan disuruh cari gajah di dalam supermarket.’ Eits...jangan salah, kalaupun ada, tetep lhooo akan saya jadikan clue untuk games...niaaattt banget J

Jumat, 27 Juli 2012

Hampir Pingsan di Bangkok

Serius lho...kejadian hampir pingsan ini terjadi juga karena gajah. Jadi, dalam perjalanan ke sebuah negara beberapa tahun lalu, saya mampir ke Bangkok. Begitu sampai di Swarnabhumi, bandaranya Bangkok, saya langsung mau pingsan. Baru jalan beberapa meter dari pintu gate pesawat, gambar gajah segede gaban udah menyambut saya. Spontan saya langsung menganga, OMG...gajaahhhh...!!! Dan dengan noraknya, saya pun langsung berfoto dengan background si gajah, sementara orang-2 yang lewat mungkin pada berkomentar, ‘ini orang norak banget siyyy....sama gambar gajah aja mau-maunya berfoto’....xixixi....hidup gajah... J Itu hampir pingsan pertama.
Peristiwa hampir pingsan kedua terjadi pas saya jalan mau keluar dari bandara, karena di sepanjang koridor terminal di bandara itu, yang ada cuma souvenir, pajangan, pernik pernik segala macam....gajah. OMG, mau pingsan lagi daku. Mana lucu-lucu banget. Gak tahan dehhhh. Walhasil, belum juga jalan-jalan di kotanya , saya sudah belanja banyak aneka pernik gajah yang menggemaskan itu. Dan sudah dibayangkan donggg, hampir pingsan itu terjadi terus begitu saya jalan-jalan di kotanya. Asli, mata jadi susah berkedip, nafas tersengal terus menerus karena gak henti-henti menganga....dan isi kantongpun nyaris ludes karena belanja gak udah-udah...ay lop yu gajah... JJ

Minggu, 22 Juli 2012

‘Nyolong’ Gajah di Kawinan

Duh, kalo liat judulnya serem banget yah...kesannya kriminal...hihihii. Sebenernya sik, kisahnya gak sekriminal gitu deh. Ceritanya nih....ada sahabat yang menikah. Almarhumah Ibunya ternyata pecinta berat gajah juga. Malah, ketika itu, koleksinya lebih parah dari saya. Pintu besi di depan rumahnya pun diukir gajah. Dimana-mana yang keliatan cuma berbagai pernik gajah, di ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, di tangga, di sofa, di dinding. Mau pingsan deh lihatnya.  
Nah, pas di acara syukuran anaknya, si Ibu menghias rumahnya, again, dengan gajah. Boneka gajah bergantungan di sana sini, bikin ngiler deh. Bahkan, souvenir kawinannya pun, gantungan kunci gajah. Dahsyat. Yang ada, saya ngiri berat. Pengen kayak gituuuu...
Ngeliat saya sampe kayak orang ngidam gitu, temen-temen ngomporin, minta aja tuh boneka gajahnya, kan ada banyak. Saya gak berani. Eh, salah seorang dari mereka dengan nekat ngambil gajah yang digantung di atas pintu (mentang-2 dia tinggi jadi tinggal menjamah aja), terus dia masukkan ke kantong celananya. Gile, aksi nekat bener nih. Begitu ketemu si penganten, saya dipaksa ngaku, udah ngambil salah satu gajah milik ibunya. Gak disangka, jawaban temen saya, ‘udah deh...bawa aja, nyokap punya banyak kok, ntar gue yang sampein’. Huaaaa....senangnya....!!! Yang ada, pulang dari situ bukan main girangnya. Koleksi nambah 2 (hasil ‘nyolong’ dan dari souvenir).
*ma kasih ya de Ndaru dan mama...juga mister Anton TJ yang udah ngambilin gajahnya...love you guys...

Berawal dari Abu-abu

Kisah saya suka gajah barangkali sudah bisa jadi buku berjilid-jilid...gimana enggak, saya sudah suka mengkoleksi pernak pernik gajah sejak 95, udah lebih dari 10 tahun. Lucunyaaaa...dulu bukan gajah yang saya suka, tapi apa coba...?? Segala hal yang berbau warna abu-abu (malah saking sukanya, ada temen yang saat saya ultah sengaja ngasi saya pipa pralon yang warnanya emang abu-abu...iseng banget).

Nah, ada teman lain lagi, yang juga pas ultah saya, ngasih kado boneka gajah, si imut yang ada di foto ini. Itulah koleksi gajah pertama yang saya miliki. Dari situlah awal saya jatuh cinta sama binatang satu itu, ya gajah aslinya (sayang gak bisa dipelihara...), ya sama semua pernak pernik imutnya, cd, dvd, buku, cerita, apa aja deh yang berbau-bau gajah.  Sampai sekarang, setelah 17 tahun si imut nemenin saya, dia sudah punya banyak temen di ‘kandang’nya, yang jumlahnya kalo dihitung, udah lebih dari jari kaki dan jari tangan saya.

Rabu, 18 Juli 2012

Kenapa Gajah...??

Banyak orang yang tanya, kenapa sikkk suka gajah?? Bukannya binatang 1 itu serem, badannya aja udah segede gitu, suka keliatan dekil, belum lagi kalo ngamuk bisa sedesa jadi korban. Wah, ternyata banyak yang tahunya tentang gajah seperti itu yaaa...hiks...*cedih...Banyak yang gak tahu kalo hewan 1 itu sebenernya hewan yang lucu, kyut kalo saya bilang siyyy J 
Coba deh perhatiin wajahnya...imut kannn...liat matanya yang sayu, gak ada kesan galak di situ. Apalagi kesan mau ngajak berantem. Jauh deh. Perhatiin juga pas gajah natap mata kita, ada kesan persahabatan di situ, bahkan romantisme. Hmmm...gitu-gitu, biar kata badan besar, hati gajah ‘rinto’ lhooo.
Mata sayu gajah ini, gak beda jauh dengan mata saya, yang juga rada sayu ala garfield J (kata orang lhoo ini). Itu baru satu hal yang saya suka dari gajah. Masih ada lagi, dari sisi kesetiaan, gajah juga termasuk binatang yang setia sama manusia. Gajah punya daya ingat yang tajam, atas apa yang dilakukan manusia pada dirinya. Kalo orang berbuat baik terhadap dia, ya dia akan ingat terus. Tapi begitu orang ngejahatin dia, maka suatu saat ketemu lagi, gajah juga akan ingat. Saya tahu ini dari salah satu buku yang saya baca tentang gajah : Modoc, Sehati Sejiwa Selamanya. Ini buku true stroy tentang persahabatan gajah dengan manusia. Coba deh baca bukunya. Dijamin, bakal mewek... J

Senin, 02 Juli 2012

Gajah = Emosi ?

Salah satu binatang yang bisa bikin orang emosi meletup-letup itu GAJAH. 'Dasar gajah!' hahaha JLEB banget kan. Yap, salah satu mamalia darat terbesar di dunia ini emang suka bikin sakit hati kalo disamaain sama manusia. Pertama,  gajah BARU LAHIR itu beratnya sampe 120kg-an. Terus, kalo manusia standar usianya kata orang-orang itu sampe 60 tahun, ternyata gak beda jauh kalo batas umur gajah itu 70 tahunan. Tapi lebih JLEB lagi kalo ada orang yang bilang 'Ah, lo kayak gajah hamil!', selain badan keliatan 120kg lebih gede, ternyata masa kehamilan gajah itu paling lama diantara mamalia lain. It means, GEDE LO STABIL! Memang agak sensitif kalo ngomongin gajah terus dibandingin sama manusia.
Walaupun suka bikin manusia miris, tapi banyak loh inspirasi yang dateng dari GAJAH.

1. Sarung Gajah duduk (sedikit porno ya kalo fokusnya sama belelai)
2. Lagunya SLANK: GAJAH-GAJAH kamu. (Gara Gara Kamu)
3. Lagunya Tompi: GAJAHkaaah, bila ku mendua (Salahkah)
4. Lagunya Yana Yulio: aGAJAH ku dapat  mengungkapkan, perasaanku.. Hingga membuat kau percaya (Selamanya Cinta)
4. Lagunya Adrian Martadinata: GAJAHi aku tuk bisa, menjadi yang engkau pinta (Ajari Aku)
8. Gajah-gajah sendiri, makan makan sendiri
Ah sudahlah tambah gak nyambung kayaknya haha ok CAO!