Jumat, 16 November 2012

Tik tok...tik tok...and the Clock is Ticking....

Jam dinding pun berdetak. Tapi yang ini jam dinding yang gak biasa dongggg... hehehe, ya pastinya gak jauh-jauh dari gajah donggg. Dari jaman saya mengkoleksi gajah, ada barang yang saya idamkan, yaitu jam dinding gajah, entah yang hanya bergambar gajah atau yang berbentuk gajah. Sampai 10 tahun menjadi kolektor, belum juga bertemu jodoh dengan si jam dinding. Ada sikkk jam gajah yang sudah saya punya. Tapi itu jam meja. Meskipun lucu-lucu juga, tapi rasanya belum komplet kalau belum punya jam dinding.

Sekitar 2 tahun lalu, dalam pertemuan yang gak disengaja (karena kebetulan pas lagi ke sebuah toko perlengkapan RT yang barang-barangnya dijual dengan harga selangit, meskipun made in China), saya melihat jam dinding ini mejeng dengan manisnya di salah satu dinding rak toko. Mata langsung gak bisa terpejam ngeliatnya. Lebih gak bisa terpejam lagi lihat harganya. Juaraaaa dehhh....seyemmm...!!! Saking excitingnya ngeliat barang itu sekaligus takjub dengan harganya, saya sampai bingung, beli enggak yaaa...walhasil cuma bolak balik aja di depan rak itu. Setelah pikir ulang berkali-kali...saya bulatkanlah tekad untuk maju...udah telanjur basah juga jadi kolektor...jangan nanggung deh...maka keluarlah kocek yang lumayannn banget demi sebuah jam dinding bergambar gajah itu. 

Masih soal jam dinding, kalau yang 1 ini lain lagi ceritanya. Ditemukan juga dengan tidak sengaja, pas lagi gak niat hunting gajah juga. Waktu itu lagi jalan aja di sebuah mal. Pas ada toko interior rumah, mata secara gak sengaja melihat dirinya, si jam dinding merah ini. Langsung dong, masuk ke dalam, iseng-iseng tanya berapa harganya. Ternyata, si jam udah rusak mesinnya. Jadi, dijual dengan harga miring. Ketika dengan semangat saya bilang saya mau barang itu, penjaga tokonya bingung. Lah wong udah rusak kok masih mau ya... J No problemo, yang rusak kan mesinnya, toh gajahnya masih keliatan utuh di situ. Ya sudah, terjadilah transaksi itu dan pulanglah saya dengan membawa jam dinding baru ke rumah, menemani si putih di atas.

Let’s Walk with Me...

Rasanya belum lengkap kalau koleksi gajah saya yang 1 ini gak ikut diceritain di sini. Itemnya emang belum banyak karena gak gampang nyarinya. Awalnya sik, karena ada yang ngasih 1 pasang sandal gajah. Selanjutnya, udah bisa ditebak donggg...ketagihan. Perburuan pun dimulai, tapi ya hasilnya gak banyak nemuin barang ini. Jarang juga yang jual. Tapi lumayan, meskipun gak banyak, 2 di antaranya adalah sandal dibeli di S’pore dan oleh-oleh teman dari Bangkok. Jauh juga kan si sandal gajah melangkah... Tapi, sejujurnya sikkk...sandal gajah ini gak pernah jauh kemana-mana, hanya sebatas lemari di kamar aja, karena emang gak rela banget kalau dipakai untuk jalan-jalan...

Gajah Alih Kepemilikan

Bukan cuma saham di perusahaan yang bisa alih kepemillikan. Gajah pun gak bisa. Ini true story lhooo....yang saya alami sendiri. Jadi, adalah salah 1 direktur di perusahaan saya bekerja yang akan mengundurkan diri dari perusahaan. Di lemari depan ruangan beliau, tepatnya di depan sekretarisnya duduk, berderetlah itu yang namanya pajangan gajah-gajah kayu di atas lemari pembatas. Pajangan kayu ini gak biasa, karena gajahnya unik-unik, ada yang berderetan dari kecil ke besar, ada yang melingkar, ada yang berderet ke atas. Semuanya terbuat dari kayu. Sekilas sikkk, buat orang yang biasa aja sama si gajah, pasti akan komen, ah B aja. Tapi pastinya gak B aja dong buat saya. Gajah-gajah unik itu udah saya incer sejak saya bergabung di lantai yang sama dengan beliau (hihihi, buka rahasia deh). Si mbak sekre yang tau saya penggemar berat gajah sampai hafal setiap kali saya lewat depan mejanya dia pasti akan komen, pasti nunggu lungsurannya dehhh....hehehe, tau aja deh kamu mbak J
And beneran, ketika si bapak resign dari company, saya pun dianugerahi gajah-gajah unik itu. Mungkin si bapak gak tega ya liat muka memelas saya yang tiap hari ngiler liat si gajah. Dan saya pun dapat lungsuran 4 macam gajah dari kayu itu, yang ternyata semuanya bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari India dan Birma. Wiiihhhh...canggih sekali gajah saya itu, dari negara yang jauh. Dan sejak saat itu para gajah unik itu pun beralih kepemilikan, dari direktur ke employee...(tinggal jabatannya aja yang belum beralih nih pak...hihihihi)
*thank you pak Rudi for the gadjah...