Jumat, 26 Oktober 2012

Gajah dari Medan Perang

Ehhhh serius lho...ini bukan cuma judul aja, tapi cerita betulan, yang terjadi pada gajah saya. Kejadiannya sekitar 2002 atau 2003 lalu, ketika saya masih jadi jurnalis di salah satu media di Jakarta. Sahabat saya sekantor kebetulan dapat tugas untuk meliput perang di Afganishtan, yang ketika itu lagi heboh-hebohnya perang. Bukannya ngirim doa untuk dirinya yang pergi  ke negara konflik, eh saya malah sempet-sempetnya nitip oleh-oleh gajah dari sana...(peace ya bro...!) . Kapan lagi kannn ada temen yang bisa ke sana. Dia mengiyakan, tapi gak menjanjikan. Bisa balik selamat aja, gue udah syukur banget, Din. Katanya waktu itu. Siap komandan...!!!
Beberapa hari dia di sana, yang terdengar hanya kabar bahwa dirinya baik-baik saja, gak ada update soal penemuan gajah...hahaha, teganya daku ya bro...!! Tapi saya senang dia baik-baik aja. Keinginan dapat oleh-oleh gajah pun terlupakan begitu denger ceritanya di sana melalui telepon, bahwa perangnya mengerikan. Yang penting dirimu pulang dengan selamat mas bro. Alhamdulillah, dia kembali dengan selamat, tanpa kurang apapun, selain tambah hitam, dan sedikit brewokan...(tapi gak ngurangin gantengnya kamu kok...xixixixi). Dan surprisingly...dia bawakan saya oleh-oleh gajah. Beneran...!! Juara memang kamu. Katanya, gajah ini ditemukan di salah satu pasar di sana, dijual di kaki lima gitu. Jadi ditemukannya gak disengaja. Pas dia pun lagi mencari bahan untuk peliputan.  

gajah from Afganishtan
Inilah gajah yang dibawa dari Afganishtan, ditemukan di tengah-tengah perang, di antara desingan peluru dan meriam. Inilah gajah paling bersejarah di antara koleksi gajah saya. Dia sempet bilang, sorry Din, dapatnya cuma ini. Aihhh bro...kalau ini namanya bukan ‘cuma’...tapi sesuatu banget...luar biasa...really appreciated your best effort...

*seneng kamu bisa balik dengan selamat my dear Q...and thanks a bunch for the gajah

Kejarlah Daku kau Kutangkap

Kalau ada istilah ‘kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina’ ini berlaku juga dengan gajah. Bedanya, gajah yang ini dikejar bukan di negeri Cina, tapi di Jepang. Adalah adik teman dekat yang lagi liburan di Jepang sekeluarga. Seperti biasa, gak ada barang lain yang saya pengen selain gajah pastinya J Temen saya menitipkan itu ke keponakannya. Titahnya adalah, temukan gajah (apapun bentuknya) di sana. Sang ponakan pun menerima titah itu dengan senang hati.
Sesampainya di sana, dari mulai datang di Tokyo, sang ponakan sudah mulai hunting. Di setiap tempat souvenir, toko, pasar, supermarket dan sudut-sudut tempat lainnya, dia gak pernah absen hunting gajah. Gak ketemu. Pindahlah ke kota lainnya di sana. Kobe, Osaka, Kyoto, dan tempat lainnya (lupa dimana aja), lagi-lagi dia tetap menjalankan tugasnya sebagai gajah hunter...hihihi...hasilnya tetep, nihil. Lucunya, udah kayak detektif aja, dia kerap melaporkan hasil perburuannya ke sang tante melalui SMS. Sampai di kota terakhir yang mereka kunjungi, kembali sang ponakan yang baik hati itu, mencarikan lagi gajah demi temen sang tante. Tapi tetep gak ketemu. Dia bilang di Jepang yang ada kucing, si Hello Kitty itu ada dimana-mana. Ihhhh saya sampai gemes, masak sikkk tak ada 1 bentuk gajah pun di sana. Dasar orang Jepang, pilih kasih sama gajah JJ
Nah, karena merasa bersalah gak ketemu gajah, setibanya di Qatar, tempat tinggal sang ponakan, dia tetep mencarikan saya gajah.  Ajaibnya, di kota yang mayoritas minyak itu, malah ditemukan pernik pernik gajah. Ajaibnya lagi, ketemunya juga di pasar. Bukan di toko souvenir. Wah...orang Qatar lebih suka gajah daripada orang Jepang nih. Sang ponakan seneng banget bisa nemuin gajah untuk saya. Mission accomplished, katanya. Saya pun bersukacita banget. Sekarang, si gajah udah di tangan saya dan udah masuk ke dalam kandang gajah bersamaan dengan gajah-gajah dari berbagai negara yang ada di kamar saya.
*ma kasih banget ya Dasa, untuk perburuannya...love you...
gajah from Qatar

Minggu, 21 Oktober 2012

Never Give up For Gadjah

Dari semua koleksi gajah yang saya punya, ada 1 yang dicarinya dengan penuh perjuangan, keringat dan usaha. Gimana enggak, pertama kali ngeliat udah jatuh cinta, tapi sayang, waktu itu masih pake kebanyakan mikir.

Akhirnya, pas mutusin ok deh mau dibeli aja, balik lagi ke Metro di PIM, barangnya udah lenyap. Habis bis. Gak ada stok tersisa. Hiks...hiks...yang ada cuma nyesel aja jadinya, kenapa waktu itu gak langsung dibeli siyyyy...

Tapi gak nyerah gitu aja donggg....dari Metro lari ke Sogo, kan barang-barangnya banyak yang serupa tuh. Sampe Sogo yang ada cuma kecewa lagi. Stoknya udah gak ada juga. Huaaa...

Hari itu nihil, gak dapat apa-apa. Tapi never give up for gadjah...hehehe...itu prinsip saya kalau untuk gajah. Untuk yang lainnya...yaaaa tergantung...hehehehe...

Suatu hari, ketika gak sengaja ke PS, saya iseng ke Sogo (karena pesimis di Metro masih ada), kali-kali aja di Sogo masih tersedia. Dan ternyata...di sana...habis juga...hadeuh...mulai rada-rada nyerah nih....emang gak jodoh deh saya sama si gajah 1 ini. Akhirnya, dengan agak lunglai jalan lagi ke Metro. Cari sana cari sini. Sejauh mata memandang gak terlihat ada si gajah. Sampai nyari ke kolong rak, siapa tahu dia nyelip. And then...bener kannn...dia ada, di tumpukan, bersama kelompok gajah lainnya yang sudah dianggap stok lawas. Haiyah...gak ada istilah lawas deh buat saya. Langsung, saat itu juga, bungkussss...pajang di rumah...and inilah si gajah kaleng (di pojokan kanan atas), yang isinya 1 set breakfast plate dan cangkir. Demi kamu, aku sampai berkeliling ke beberapa tempat lhooo...

Mejeng di Republika

Suatu kali ada reporter yang SMS ke saya, mbak  saya mau wawancara soal koleksi gajah-nya, mau atau tidak?? Huaaaa...udah pasti dong jawabnya, mau bangettt...apalagi kalau temanya si gadjah, langsung cemungudh 45 deh...hajarrrr...sapa takut....:)

Tapi, sebelumnya saya remind lagi ke mbak reporter, eh saya tuh udah pernah dimuat di Republika juga lho, beberapa tahun lalu, is it ok? Saya sendiri sik, hayo hayo aja, mau 10x dimuat juga gak nolak deh...hihihii...maunya...

Akhirnya, si mbak reporter, Vita namanya, tetap ok mewawancarai saya soal koleksi saya ini. Vita sendiri mengaku juga suka gajah (binatangnya) bahkan punya blog yang isinya tentang segala hal yang terkait gajah. Sori Vit, aku lupa nama blog-mu...maafkan...maafkan...

Setelah wawancara dan sesi foto, akhirnya jadilah saya dan 'anak-anak' saya itu muncul di Republika, Juni tahun lalu, yang ada di foto ini. Sementara, pemunculan sebelumnya belum sempet jadi foto tapi udah keburu mejeng di salah satu kamar di rumah. Nanti yah, nyusul...

Sabtu, 13 Oktober 2012

Happy Family

Hellowww...we are a happy family...hopefully you like us...

Its' a Wrap...!!!

Mulanya sikkk...gak sampe kepikiran kalau kertas kado bergambar gajah lucu juga untuk jadi koleksi...ternyataaaa...dari 1 kertas...merambah jadi 2,3,4...lalu terus...terus...terus...gak mau berhenti deh... :)

Setiap pergi ke toko buku, or stationery manapun mata gak pernah berhenti jelalatan hunting si kertas kado...kali-2 aja nemu yang lucu and belum jadi koleksi...

Wrapped me...
Dimanapun, asal liat yang gajah...bungkusss...tapiiii jangan coba-coba jadikan saya pembungkus yaaa...gak relaaaa...biarkan si kertas tersimpan manis di pojokan kamar di dalam keranjang...(yang juga bergambar gajah, pastinyaaa...)

My Name is Elmer

Heyyy...let me introduce myself...
My name is Elmer...I'm a bit different than the other elephants...
I'm not grey but brightly-coloured patchwork.
My delightful stories are a celebration of individuality and the power of laughter.
Nice to know you buddy...^_^


my little family